Rabu, 31 Desember 2014

Adab berdoa bag. III

 Di antara adab berdoa adalah :
•    Memilih do'a-do'a yang jami' (do'a dengan kata yang sedikit namun mengandung makna yang banyak. Pen.) dan baik.
•    Seseorang dianjurkan berdo'a dengan memulai dari dirinya:
 
                      
رَبَّنَا اغْـفِرْلَنَا وَِلإِخْوَاِننَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ
"Ya Tuhan kami ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami dengan keimanan."  Dan Rasulullah صلى الله عليه و سلم jika menyebut nama seseorang dan berdo'a baginya, beliau memulainya dengan berdo'a untuk dirinya.

•    Berdo'a untuk saudara-saudaranya yang seiman. Allah Ta'ala memerintahkan: 

   وَاسْتَـغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَات
"Dan mintalah ampunan bagi dosamu dan bagi dosa orang-orang mu'min, laki-laki dan perempuan."  Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

منِ اسْتَغْفَرَ ِلْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ كُتِبَ لَهُ ِبكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةٌ
"Barangsiapa yang memintakan ampun bagi orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan maka Allah akan menulis baginya dengan setiap orang yang beriman tersebut kebaikan."
•    Tidak memaksakan diri untuk bersajak saat berdo'a.
•    Berdo'a dengan kalimat yang jelas tanpa dipaksakan.
•    Memilih nama-nama Allah yang sesuai dan cocok dengan kondisi do'a, seperti: Ya Allah Yang Maha Pengasih kasihilah aku".
•    Tidak membatasi rahmat Allah kepada orang tertentu ketika berdo'a, dari Abu Hurairah  رضي الله عنه dia berkata: Rasulullah صلى الله عليه و سلم bangkit berdiri untuk melaksanakan shalat maka kamipun bangkit bersamanya, lalu seorang badui berkata saat dirinya sedang shalat:

اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِي وَمُحَمَّدًا وَلاَ تَرْحَمْ ِمنَّا أَحَدًا
"Ya Allah curahkanlah kasih sayangmu kepadaku dan kepada Muhammad dan janganlah Engaku menyayangi selain kami berdua". Saat Nabi صلى الله عليه و سلم selesai dari shalatnya, beliau menegur orang badui tersebut: "Sesungguhnya engkau telah membatasi sesuatu yang luas- yang dimaksudkan adalah rahmat Allah سبحان الله و تعلى" .
•    Mengucapkan amin bagi orang mendengarnya.
•    Memohon kepada Allah segala sesuatu baik perkara-perkara yang kecil atau yang besar, berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه و سلم:

سَلُوْا اللهَ كُلَّ شَئٍ حَتَّى الشسع فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَوْ لَمْ يُيَسِّرْهُ لَمْ يُيَسَّر
“Mintalah kepada Allah segala sesuatu sampai megadakan tali sendal sesungguhnya Allah صلى الله عليه و سلم sendainya tidak memudahkan suatu urusan niscaya dia tidak akan menjadi mudah”
•    Diharuskan untuk tidak berdo'a dengan sesuatu yang mengandung kesyirikan.
•    Tidak berangan-angan untuk mati.
•    Tidak berdo'a untuk mempercepat siksaan.
•    Tidak berdo'a untuk sesuatu yang mustahil, seperti kekal hidup di dunia.
•    Tidak berdo'a dengan sesuatu yang sudah selesai terwujud.
•    Tidak berdo'a dengan sesuatu yang dijelaskan oleh syara' tidak akan terjadi, seperti berdo'a agar seorang muslim tidak masuk surga.
•    Tidak berdo'a agar seseorang terjerumus dalam perbuatan dosa. seperti berdo'a agar seseorang kecanduan minuman keras.
•    Tidak berdo'a untuk memutus silaturrahmi. Seperti berdo'a dengan mengucapkan: Ya Allah cerai berikanlah persatuan umat Islam.
•    Seorang imam tidak boleh mengkhususkan bagi dirinya do'a tertentu tanpa mengikutsertakan kaum muslimin di dalam do'anya.
•    Tidak meninggalkan adab saat berdo'a. Seperti mengucapkan: Ya Allah Tuhannya anjing dan himar…".
•    Tidak berdo'a dengan tujuan yang busuk. Seperti berdo'a memohon harta untuk kemaksiatan dengannya.
•    Orang tersebut harus dengan dikabulkannya do'a.
•    Saat berdo'a seseorang tidak perlu merinci keperluannya dengan perincian yang tidak diperlukan.
•    Tidak berdo'a dengan nama-nama bagi Allah عزوجلّ yang tidak terdapat di dalam kitab dan sunnah. Seperti: Ya Sulthan…, Ya Burhan…., dan Ya Hannan….
•    Tidak dalam mengangkat suara secara berlebihan.
•    Tidak berdo'a dengan mengatakan:

 اَللّهُمَّ إِنِّي لاَ أَسْأَلُكَ رَدَّ اْلقَضَاءَ وَلكِنْ أَسْأَلُكَ اللُّطْفَ فِيْهِ
"Ya Allah aku tidak memohon kapadaMu untuk menolak ketentuan yang telah Engkau tetapkan atasku (qodho'Mu) akan tetapi aku memohon kepadaMu agar Engkau bersikap lunak pada ketentuan tersebut".
•    Tidak menggantungkan do'a dengan kehendak. (Seperti berdo'a dengan mengatakan: Ya Allah, ampunilah aku jikalau Engkau menghendakinya. Pen.)
Demikianlah adab-adab berdoa yang di salin dari buku adab berdoa syaikh Majid bin Su'ud Al - usyan semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan Allah mudahkan bagi kita untuk mengamalkannya.
Allahumma Aamiin.
Sumber : 

  آداب الدعاء
تأليف: ماجد بن سعود آل عوشن
ترجمة: مظفر شهيد محصون
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
 
ADAB BERDOA
Penyusun : Majid bin Su'ud al-Usyan
Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar