Kamis, 25 Desember 2014

Adab berdoa bag. II

Artikel ini lanjutan dari adab-adab berdoa yang di tulis oleh Syaikh Majid bin Su'ud Al-usyan, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Di antara adab berdoa adalah :
•    Mengulangi do'a tiga kali; sebab Nabi صلى الله عليه و سلم  mengulangi do'anya tiga kali.
•    Menghadap kiblat, seperti diriwayatkan oleh Al-Bukhari bahwa Rasulullah صلى الله عليه و سلم  menghadap kiblat lalu berdo'a untuk kebinasaan kafir Quraisy.
•    Menjaga waktu-waktu yang mustajab, seperti saat sujud, di antara adzan dan iqamah, saat-saat terakhir pada hari jum'at.
•    Mengangkat tangan saat berdo'a, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :

إِنَّ رَبَّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالىَ حَيِيٌّ كَرِيْمٌ يَسْتَحِي مِنْ عَبْدِهِ إِذَا رَفَعَ يَدَيْهِ إِلَيْهِ أَنْ يَرُدَّهَا صِفْرًا خَائِبَيْنِ

"Sesungguhnya Tuhanmu -Yang Maha Suci dan Maha Tinggi-bersifat malu dan mulia. Dia malu jika hambaNya mengangkat tangan saat berdo'a lalu menolaknya dengan tangan hampa dan kecewa".  Dan mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdo'a dalam qunut witir atau yang lainnya didasarkan pada hadits yang lemah, syaikhul Islam mengatakan bahwa semua hadits tersebut tidak bisa dijadikan sebagai landasan hukum.
•    Berbakti kepada kedua orang tua adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a, sebagaimana diceritakan dalam kisah Uais bin Amir Al-Qorni  bahwa dia seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya; sebagaimana juga diceritakan dalam kisah tiga orang yang tertahan dalam sebuah gua yang lubangnya tersumbat oleh sebuah batu besar.
•    Memperbanyak ibadah-ibadah sunnah setelah mengerjakan shalat wajib adalah salah satu sebab dikabulkannya do'a.
•    Beramal shaleh sebelum berdo'a.
•    Dianjurkan bagi seorang muslim untuk berwudhu' sebelum berdo'a, sebagaimana dijelaskan di dalam hadits riwayat Abi Musa Al-Asy'ari radhiallahu anhu bahwa Nabi صلى الله عليه و سلم  setelah selesai perang Hunain…dan disebutkan padanya: Maka beliau memerintahkan untuk mengambil air, lalu beliau berwudhu' dengannya, kemudian barulah beliau mengangkat tangan dengan mengatakan: "Ya Allah ampunilah Ubaid bin Amir", dan aku melihat putihnya kulit kedua ketiak beliau.
•    Tujuan seorang yang berdo'a harus baik, disebutkan di dalam kisah Nabi Musa Alaihis salam:

قَالََ رَبِّ اشْرَحْ ليِ صَدْرِي وَيَسِّرْليِ أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوْا قَوْليِ وَاجْعَلْ ليِ وَزِيْرًا مِنْ أَهْليِ هرُوْنَ اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيْرًا وَنَذْكُرَكَ كَثِيْرًا إِنَّكَ كُنْتَ بِنَا بَصِيْرً

"Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku". Dan mudahkanlah untukku urusanku, supaya mereka mengerti perkataanku. Dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku. Yaitu  Harun, saudaraku.Teguhkanlah dengan dia kekuatanku. Dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku. Supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau. Dan banyak mengingat Engkau. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat keadaan kami."
•    Seorang yang berdo'a harus menampakkan keluhan dan kebutuhannnya kepada Allah عزوجلّ, Allah      عزوجلّ menceritakan tentang Nabi Ya'qub alaissalam:

قَالَ إِنَّمَا أَشْكُوْ بَثِّي وَحُزْنِي إِلىَ اللهِ وَأَعْلَمُ مِنَ اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُوْنَ

"Ya'qub menjawab: Sesungguhnya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihan dan aku mengetahui dari Allah apa yang kamu tidak mengetahuinya."  Dan Allah menceritakan tentang       Nabi Ayyub alaissalam:

  وَأَيُّوْبَ إِذْ نَادَى رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضَّـرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِيْنَ

 "Dan ingatlah kissah Ayyub, ketika dia meyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua yang Penyayang" . Disebutkan dalam kisah Musa عليه السلم Allah عزوجلّ berfirman:
 
                                 رَبِّ إِنيِّ لِمَا أَنْزَلْتَ إِلَّي مِنْ خَيْرٍ فَقِيْرٍ

"Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan suatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku".
Sumber :
  آداب الدعاء
تأليف: ماجد بن سعود آل عوشن
ترجمة: مظفر شهيد محصون
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
ADAB BERDOA
Penyusun : Majid bin Su'ud al-Usyan
Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar