• Memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم sebelum berdo'a, berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه و سلم :
كلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٍ حَتَّى يُصَلىَّ عَلىَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم
"Setiap do'a akan terhalangi sampai orang tersebut membaca shalawat kepada Nabi shalallahu'alaihi wa sallam ."[1]
• Mengakui dosa dan kesalahan, seperti yang diceritakan oleh Allah tentang hamba-Nya Yunus Alihis salam:
أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنيِّ كُنْتُ مِنَ الظّلِمِيْنَ
"Bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berbuat zalim".[2]
• Bersikap merendah, khusyu' takut dan cemas. Firman Allah ta'ala :
إِنَّهُمْ كَانُوْا يُسَارِعُوْنَ فيِ الْخَيْرتِ وَيَدْعُوْنَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا وَكَانُوْا لَنَا خشِعِيْنَ
"Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdo'a kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu' kepada Kami".[3]
• Kehadiran hati saat berdo'a, berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه و سلم :
اُدْعُوْا اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِاْلإِجَابَةِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ لاَ يَسْتَجِيْبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَه
"Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Allah tidak akan menerima suatu do'a dari hati yang lalai lagi lengah".[4]
• Tegas dalam berdo'a dan teguh di dalam memohon kepada Allah. Berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
لاَ يَقُوْلَنَّ أَحَدُكُمْ اَللّهُمَّ اغْفِرْليِ إِنْ شِئْتَ اَللّهُمَّ ارْحَمْنِي إِنْ شِئْتَ لِيَعْزِمِ اْلمَسْأَلَةَ فَإِنَّهُ لاَ مَكْرَهَ لَهُ
"Janganlah seseorang mengatakan dalam do'anya: Ya Allah ampunilah aku jika Engkau menghendaki, Ya Allah berikanlah rahmat kepadaku jika Engkau menghendaki, hendaklah dia teguh dalam berdo'a sebab perbuatan tersebut tidak dibenci".[5]
• Berdo'a dengan cara seakan memaksa.
• Berdo'a dalam setiap kondisi, berdasarkan sabda Nabi صلى الله عليه و سلم :
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيْبَ اللهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَلْيُكْثرِْ الدُّعَاءَ فِي الرَّخَاءِ
"Barangsiapa yang senang dikabulkan permohonannya pada saat kritis dan bahaya maka hendaklah dia memperbanyak do'a saat nyaman'.
• Dianjurkan untuk berdo'a dengan suara yang lembut, berdasarkan firman Allah Ta'ala:
ُادْعـُوْا رَبَّكُمْ تَضـَرُّعًا وَخُفْيَةً
"Berdo'alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut." [6]
• Tidak berdo'a untuk kebinasaan keluarga, harta dan jiwa, berdasarkan sabda Rasulullah صلى الله عليه و سلم :
لاَ تَدْعُوْا عَلىَ أَنْفُسِكُمْ وَلاَ تَدْعُوْا عَلىَ أَوْلاَدِكُمْ وَلاَ تَدْعُوْا عَلىَ أَمْوَالِكُمْ لاَ تُوَافِقُوْا مِنَ اللهِ سَاعَةُ يُسْأَلُ فِيْهَا عَطَاءً فَيَستَجِيْبَ لَكَ
"Janganlah kalian berdo'a untuk kebinasaan diri kalian, janganlah berdo'a untuk kebinasaan anak-anak kalian, dan jangan pula berdo'a untuk kebinasaan harta-harta kalian, jangan-jangan saat kalian berdo'a tersebut adalah saat dikabulkannya permohonan sehingga Dia mengabulkan do'a kalian".[7]
[1] HR. Al-Thabrani di dalam kitab Al-Ausath, dihasankan oleh Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami' no: 4523.
[2] QS. Al-Anbiya': 87.
[3] QS. Al-Anbiya': 90.
[4] Shahihut Targib no: 1653. [5] Shahih Abu Dawud no: 1316.
[6] QS. Al-A'rof: 55.
[7] HR. Muslim no: 3009.
Sumber :
آداب الدعاء تأليف: ماجد بن سعود آل عوشن
ترجمة: مظفر شهيد محصون
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
ADAB BERDOA
Penyusun : Majid bin Su'ud al-Usyan
Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
ترجمة: مظفر شهيد محصون
مراجعة: أبو زياد إيكو هاريانتو
ADAB BERDOA
Penyusun : Majid bin Su'ud al-Usyan
Terjemah : Muzafar Sahidu bin Mahsun Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
Tidak ada komentar:
Posting Komentar