Hijrah Rasulullah صلى الله عليه و سلم
Rasulullah صلى الله عليه و سلم hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq رضي الله عنه dan budaknya Amir bin Fuhairah serta seorang penunjuk jalan Abdullah bin al-Uraiqit al-Laitsi yang masih kafir. Selanjutnya Rasulullah صلى الله عليه و سلم berdakwah di Madinah selama sepuluh tahun.
Wafatnya
Rasulullah صلى الله عليه و سلم wafat dalam usia enam puluh tiga tahun. Ada juga pendapat yang mengatakan Beliau wafat dalam usia enam puluh lima atau enam puluh, namun pendapat pertama adalah pendapat yang benar.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم wafat pada waktu dhuha hari Senin dua belas Rabiul Awal. Pendapat lain mengatakan tanggal dua atau tanggal satu Rabiul Awal.
Beliau dimakamkan pada malam Rabu. Pendapat lain mengatakan malam Selasa. Sebelum wafat, Rasullullah صلى الله عليه و سلم menderita sakit selama dua belas atau empat belas hari.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم dimandikan oleh Ali bin Abi Thalib, pamannya Abbas, al-Fadhl bin Abbas, Qutsam bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran serta dihadiri pula oleh Aus bin Khaula al-Anshari رضي الله عنهم.
Beliau dikafani dengan tiga lapis kain putih yang dibuat di Sahul --sebuah negeri di Yaman --, tanpa gamis dan sorban. Kemudian kaum muslimin menshalatinya sendiri-sendiri tanpa jamaah.
Jasad Rasulullah صلى الله عليه و سلم diletakkan di atas sehelai kain merah yang dipakainya untuk selimut lalu dimasukkan ke dalam kubur oleh Abbas, Ali, al-Fadhl, Qutsam dan Syuqran رضي الله عنهم kemudian ditutup dengan sembilan batu.
Rasulullah صلى الله عليه و سلم dimakamkan di tempat Beliau wafat yaitu sekitar tempat tidurnya di kamar Aisyah رضي الله عنها dan di tempat itu pula dimakamkan Abu Bakar رضي الله عنه dan Umar رضي الله عنه.
Putra-putri Rasulullah صلى الله عليه و سلم
- Rasulullah صلى الله عليه و سلم memilik tiga orang putra yaitu:
2. Abdullah, dinamakan juga dengan at-Thayyib (yang baik) dan at-Thahir (yang suci) karena ia dilahirkan sesudah Islam. Ada pendapat yang mengatakan bahwa at-Thayyib dan at-Thahir ini adalah putra Rasulullah صلى الله عليه و سلم yang lain, namun pendapat pertama adalah yang benar.
3. Ibrahim, dilahirkan dan wafat di Madinah tahun sepuluh hijriah pada usia tujuh belas atau delapan belas bulan. Ada pendapat yang mengatakan Rasulullah صلى الله عليه و سلم memiliki putra lain yang bernama Abdul Uzza tapi pendapat ini sangat lemah karena Allah عزوجلّ telah mensucikan dan melindungi Nabi صلى الله عليه و سلم dari hal demikian (penamaan anak Abdul Uzza yang berarti hamba Uzza nama salah satu berhala Quraisy-pentj.)
- Putri-putri Rasulullah صلى الله عليه و سلم
2. Fatimah رضي الله عنها , menikah dengan Ali bin Abi Thalib رضي الله عنه . Dari pernikahan tersebut Fatimah melahirkan Hasan, Husain, Muhassin yang meninggal waktu kecil, Ummu Kultsum رضي الله عنها yang menikah dengan Umar bin Khattab رضي الله عنه, dan Zainab رضي الله عنها yang menikah dengan Abdullah bin Ja’far bin Abi Thalib رضي الله عنه.
3. Ruqayyah رضي الله عنها , menikah dengan Ustman bin Affan رضي الله عنه . Meninggal di pangkuan Ustman رضي الله عنه. Ustman lalu menikahi Ummu Kultsum (adik Ruqayyah) yang juga meninggal di pangkuannya. Ruqayyah رضي الل عنها memiliki seorang putra yang bernama Abdullah sehingga Ustman dipanggil dengan kunyah Abu Abdullah.
Putri-putri Rasulullah صلى الله عليه و سلم empat orang tanpa ada perbedaan pendapat ulama mengenai hal ini sedangkan putra-putranya tiga orang berdasarkan pendapat yang benar.
Urutan putra-putri Rasulullah صلى الله عليه و سلم adalah sebagai berikut: Al-Qasim, Zainab, Ruqayyah, Fatimah, Ummu Kultsum, Abdullah, dan Ibrahim yang lahir di Madinah. Semuanya adalah putra-putri dari Khadijah kecuali Ibrahim yang lahir dari Maria Al-Qibtiyah dan semuanya meninggal sebelum Muhammad صلى الله عليه و سلم menjadi rasul kecuali Fatimah yang meninggal enam bulan setelah kematian Rasulullah صلى الله عليه و سلم.
Haji dan Umrah Rasulullah صلى الله عليه و سلم
Hammam bin Yahya meriwayatkan dari Qatadah ia berkata: Saya bertanya kepada Anas رضي الله عنه : “Berapa kali Nabi صلى الله عليه و سلم melaksanakan haji?” Anas رضي الله عنه menjawab: “Satu kali dan umrah empat kali. Pertama ketika dihalangi kaum musyrikin, kedua tahun berikutnya ketika mengadakan perjanjian (Hudaibiah), ketiga umrahnya dari Ji’ranah setelah membagikan harta rampasan perang Hunain dan yang keempat umrahnya bersama haji” (Hadits Muttafaq alaih)
Kesemuanya ini setelah hijrah ke Madinah. Adapun haji dan umrah yang dilakukan Nabi صلى الله عليه و سلم ketika di Makkah tidak diketahui. Dan haji yang dilakukannya adalah haji wada (perpisahan), yaitu ketika Nabi صلى الله عليه و سلم menyatakan salam perpisahan kepada umatnya dan berkata: “Mungkin kalian tidak akan melihatku lagi setelah tahun ini.”
Bersambung In sya Allah ...
Sumber :
الدرة المضيئة في السيرة النبوية / Sejarah Rasulullah
الحافظ عبد الغني بن عبد الواحد المقدسي / Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
Penerjemah: Team Indonesia
Murajaah: Abu Ziyad
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
Tidak ada komentar:
Posting Komentar