Istri-Istri Rasulullah صلى الله عليه و سلم
1. Khadijah binti Khuwailid
2. Saudah binti Zam’ah
Rasulullah صلى الله عليه و سلم juga menikahi Saudah binti Zam’ah bin Qois bin Abdu Syams bin Abdu Wud bin Nasr bin Malik bin Hisl bin Amir bin Luayyi. Pernikahan tersebut dilakukan Rasulullah صلى الله عليه و سلم di Mekah sebelum beliau hijrah ke Madinah. Sebelum dinikahi Rasulullah صلى الله عليه و سلم, Saudah adalah seorang istri yang dicerai suaminya, yaitu Sakran bin Amr, saudara Suhail bin Amr. Ketika Rasulullah صلى الله عليه و سلم telah menikahi Aisyah, Saudah memberikan jatah hari gilirnya pada Aisyah.
3. Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq
Rasulullah menikahi Aisyah binti Abu Bakar as Siddiq di Mekah 2 tahun sebelum hijrah. Ada riwayat yang mengatakan 3 tahun sebelum itu. Saat itu ia baru berusia 6 tahun. Ada yang menyebutkan 7 tahun.Tetapi yang benar adalah 6 tahun. Rasulullah صلى الله عليه و سلم menggaulinya baru pada usia 9 tahun. Pada waktu itu Rasulullah صلى الله عليه و سلم di Madinah baru 7 bulan. Ada riwayat yang menyebutkan baru 18 bulan. Ketika Rasulullah صلى الله عليه و سلم wafat, ia berusia 18 tahun. Ia juga wafat di Madinah tahun 58 Hijiyah dan dimakamkan di Baqi’ atas wasiatnya. Ada riwayat yang menyebutkan wafat tahun 57 H, tetapi yang benar 58 H. Abu Hurairah رضي الله عنه turut menshalati jenazahnya. Rasulullah صلى الله عليه و سلم tidak pernah menikahi gadis lain selainnya. Ada riwayat yang menyebutkan ia pernah keguguran, tetapi riwayat ini lemah. Julukannya adalah Ummu Abdillah.
4. Hafshah binti Umar bin Khatthab
Sebelum menjadi istri Rasulullah صلى الله عليه و سلم, Hafshah adalah istri Hunais bin Hudzafah, salah seorang sahabat yang gugur di Perang Badar. Sebuah riwayat menyebutkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه و سلم pernah menceraikan Hafshah, namun datanglah Malaikat Jibril dan berkata:“Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena ia rajin puasa, shalat malam dan kelak akan menjadi istrimu di surga“.
Uqbah bin Amir al-Juhani meriwayatkan: "Rasulullah صلى الله عليه و سلم menceraikan Hafshah binti Umar, lalu kabar itu pun sampai ke telinga Umar. Lalu Umar pun menabur kepalanya dengan tanah dan berkata dengan penuh kesedihan: “Allah sudah tidak peduli lagi pada Umar dan putrinya setelah peristiwa ini.“ Lalu turunlah Malaikat Jibril dan berkata: “Sesungguhnya Allah menyuruhmu (hai Muhammad) untuk rujuk kembali dengan Hafshah, karena Dia menyayangi Umar.“
Hafshah wafat tahun 27. Ada riwayat yang menyebutkan wafat tahun 28.
5. Ummu Habibah binti Abu Sofyan
Nama aslinya adalah Ramlah binti Shokhr bin Harb bin Umaiyyah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf. Hijrah bersama suaminya, Ubaidullah bin Jahsy ke Habasyah. Suaminya berpindah agama menjadi Kristen, sementara ia tetap pada keislaman. Rasulullah صلى الله عليه و سلم menikahinya saat ia masih di Habasyah. Negus, raja Habasyah saat itu memberikan mas kawin atas nama Rasulullah صلى الله عليه و سلم senilai 400 dinar. Rasulullah صلى الله عليه و سلم mengutus Amr bin Umayyah ad Dhomari untuk mengurus pernikahan ini ke Habasyah. Bertindak sebagai wali nikah adalah Usman bin Affan. Ada riwayat yang menyebutkan Khalid bin Said bin As. Ummu Habibah wafat tahun 44 H.
6. Ummu Salamah
Nama aslinya adalah Hindun bin Abu Umayyah bin Mughirah bin Abdullah bin Umar bin Makhzum bin Yaqadzh bin Murrah bin Ka’b bin Luayyi bin Ghalib. Sebelum menjadi istri Rasulullah saw, Ummu Salamah adalah istri Abu Salamah Abdullah bin Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah bin Umar bin Makhzum, salah seorang sahabat Rasulullah saw. Ummu Salamah wafat tahun 62 Hijriah dan dimakamkan di Baqi’, Madinah. Ia adalah istri Rasulullah saw yang paling akhir wafatnya. Tetapi ada yang menyebutkan bahwa yang paling akhir adalah Maimunah.
7. Zaenab binti Jahsy
Zaenab adalah puteri Jahsy bin Riab bin Ya’mur bin Shabirah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Muad bin Adnan, puteri bibi Rasulullah صلى الله عليه و سلم, Umamah bin Abdul Mutthalib. Sebelumnya ia adalah istri Zaid bin Harisah, mantan budak Rasulullah صلى الله عليه و سلم yang telah menceraikannya. Kemudian Allah pun menikahkan Rasulullah صلى الله عليه و سلم dengannya langsung dari langit, tiada seorang pun yang mengakadkannya. Sebuah riwayat sahih menyebutkan bahwa beliau berkata pada istri-istri Nabi yang lain: “Kalian dinikahkan oleh ayah-ayah kalian, sementara aku dinikahkan langsung oleh Allah عزوجلّ dari atas langit ketujuh.“ Ia wafat di Madinah pada tahun 20 H dan dimakamkan di Baqi’
8- Zainab binti Khuzaimah
Zaenab putri Khuzaimah bin al-Harits bin Abdullah bin Amr bin Abdu Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah. Dijuluki “ibu orang-orang miskin“ karena kedermawanannya terhadap orang-orang miskin. Sebelumnya menikah dengan Rasulullah صلى الله عليه و سلم ia adalah istri Abdullah bin Jahsy. Ada riwayat yang mengatakan ia istri Abdu Thufail bin al-Harits, tetapi pendapat pertama adalah yang sahih. Ia dinikahi Rasulullah صلى الله عليه و سلم pada tahun ke 3 H dan hidup bersamanya selama dua atau tiga bulan.
9. Juwairiyah binti al-Harits
Juwairiyah putri al-Harits bin Abi Dhirar bin Habib bin A’idz bin Malik bin al-Musthalik al-Khuzaiyah. Ia sebelumnya adalah tawanan perang pada perang bani Musthalik dan menjadi milik Tsabit bin Qais bin Syimas. Tsabit lalu menawarkan pembebasannya dengan syarat ia dapat membayar tebusannya. Kemudian Rasulullah صلى الله عليه و سلم membayar tebusannya dan menikahinya di tahun 6 H. Ia wafat pada bulan Rabiul Awal tahun 56 H.
10. Shafiyyah binti Huyay
Shafiyyah binti Huyyay bin Akhtab bin Abi Yahyabin Kaab bin al-Khazraj an-Nadhriyyah keturunan dari Nabi Harun bin Imran –saudara nabi Musa- alaihimassalam. Menjadi tawanan pada perang Khaibar tahun 7 H. Sebelummya ia adalah istri Kinanah bin Abi al-Huqaiq yang dibunuh atas perintah Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Nabi صلى الله عليه و سلم membebaskan Shafiyyah dan menikahinya serta menjadikan pembebasannya sebagai mas kawinnya. Wafat pada tahun 30 H atau menurut riwayat lain tahun 50 H.
11. Maimunah binti al-Harits
Maimunah binti al-Harits bin Hazn bin Bujair bin al-Harm bin Ruwaibah bin Abdullah bin Hilal bin Amir bin Sha’sha’a bin Muawiyah bibi dari Khalid bin Walid dab Abdullah bin Abbas. Rasulullah صلى الله عليه و سلم menikahinya di tempat yang bernama Sarif suatu tempat mata air yang berada sembilan mil dari kota Mekah. Ia adalah wanita terakhir yang dinikahi oleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Wafat di Sarif pada tahun 63 H.
Inilah istri-istri Rasulullah صلى الله عليه و سلم berjumlah sebelas orang, sementara terdapat tujuh orang lagi yang beliau nikahi, tetapi tidak beliau gauli.
Pembantu-Pembantu Rasulullah صلى الله عليه و سلم
-Anas bin Malik bin Nadhr al Anshari رضي الله عنه,
- Hindun dan Asma’ yang keduanya putra Haritsah al Aslami,
-Rabiah bin Ka’b al Aslami.
- Abdullah bin Mas’ud yang dikenal sering membawakan sandal Rasulullah صلى الله عليه و سلم. Jika beliau hendak pergi Abdullah membantu mengenakannya, bila beliau duduk Abdullah memegang di tangannya hingga beliau akan beranjak pergi.
-Uqbah bin Amir al Juhani yang senantiasa setia menuntun bagal (peranakan kuda dan keledai) beliau dalam perjalanan.
-Bilal bin Rabah, yang biasa bertugas adzan.
-Saad, bekas budak Abu Bakar as Shiddik.
-Dzu Mihmar, keponakan Raja Najasyi. Ada riwayat yang menyebutkan namanya Mihbar.
-Bukair bin Suddakh al Laytsi. Ada yang menyebut namanya Bakr
-Abu Dzar al Ghifari
Budak-Budak yang Beliau Bebaskan
-Zaid bin Haritsah bin Surahbil al Kalbiy,
- Usamah bin Zaid, putra Zaid bin Haritsah, sehingga Usamah disebut kekasih putra kekasih.( Usamah putra Zaid, dan keduanya disayangi Rasulullah ).
-Tsauban bin Bujdad, dia keturunan Yaman
- Abu Kabsyah, lahir di Mekah. Dalam riwayat lain, disebutkan namanya Sulaim, dan lahir di Daus. Beliau gugur dalam Perang
Badar.
- Anasah, lahir di Suroh
- Shaleh
- sukron
- Rabah
- Aswad
- Yusar
- Nubiy
- Abu Rafi, ada yang menyebut Ibrahim. Sebelumnya dia adalah budak al-Abbas, lalu dihadiahkan kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم dan beliau bebaskan
- Abu Muwaihibah, yang lahir di Muzainah
- Fadhalah, tinggal di Syam
- Rafi’. Dahulu dia adalah budak Said bin al-As yang diwariskan kepada putera-puteranya. Di antara mereka ada yang membebaskan, ada pula yang menahannya. Lalu datanglah Rafi kepada Rasulullah صلى الله عليه و سلم meminta pertolongan untuk dibebaskan, lalu beliau bebaskan. Sehingga dia berkata: “Saya adalah budak yang dibebaskan Rasulullah صلى الله عليه و سلم.”
- Mid’am,
- Aswad, yang diperoleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم dari Rifa’ah bin Zaidal Judzami. Dia lahir di Hisma dan terbunuh di Lembah Qura.
- Kirkirah, dahulu ia adalah pelayan Rasulullah صلى الله عليه و سلم bila beliau dalam perjalanan
- Zaid, kakek Hilal bin Yasar bin Zaid
- Ubaid
- Thahman alias Kaisan alias Mihran alias Dzakwan alias Marwan
- Ma’bur al Qibti, Rasulullah saw mendapatkannya dari al Muqouqis
- Waqid, Abu Waqid, Hisyam, Abu Dhumairah, Hunain, Abu ‘Ashib( nama aslinya Ahmar), dan Abu Ubaid.
- Safinah, dulu ia budak Umi Salamah, istri Rasulullah saw. Lalu oleh Umi Salamah ia dibebaskan dengan syarat ia harus menjadi pelayan Rasulullah صلى الله عليه و سلم selama hidupnya.Ia pun berkata kepada Umi Salamah: “Sekalipun Engkau tidak memeberi syarat tersebut, aku tidak ingin berpisah dengan Rasulullah صلى الله عليه و سلم.
Itu para budak yang dikenal dalam sejarah, bahkan ada yang menyebutkan jumlah mereka mencapai 40 orang.
Sementara dari kalangan budak wanita yang beliau bebaskan, diantaranya adalah:
-Salma Ummu Rafi,
- Barakah Ummu Aiman, dia diperoleh Rasulullah صلى الله عليه و سلم sebagai warisan dari ayah beliau. Dia adlah ibu Usamah bin Zaid
- Maimunah binti Saad
-Khadirah
-Radwa
Sumber :
الدرة المضيئة في السيرة النبوي
Sejarah Rasulullah Shalallahu'alaihi wa sallam
الحافظ عبد الغني بن عبد الواحد المقدسي
Al-Hafiz Abdul Ghani bin Abdul Wahid Al-Maqdisy
ترجمة: الفريق الإندونيسي
مراجعة: إيكو أبو زياد
Penerjemah: Team Indonesia
Murajaah: Abu Ziyad
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
Tidak ada komentar:
Posting Komentar