Kamis, 29 Januari 2015

Baru tahu ada najis dibajunya, setelah selesai shalat.. sahkah shalatnya..?

Soal: 

Jika seseorang mendapatkan najis pada bajunya setelah mengucapkan salam dari shalatnya, apakah dia harus mengulanginya?

Jawab: 

Siapa yang shalat sementara di badannya atau bajunya terdapat najis sedangkan dia tidak mengetahuinya kecuali setelah shalat, maka shalatnya shahih menurut salah satu pendapat terkuat diantara dua pendapat para  ulama, begitu juga jika dia telah mengetahuinya terlebih dahulu kemudian lupa saat pelaksanaan shalat dan baru ingat setelah selesai melaksanakan shalat, maka shalatnya sah, berdasarkan firman Allah ta’ala:

                                                                                                    لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا
 “Ya Tuhan kami janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah "   (Al-Baqarah: 286 ).

Begitu juga  terdapat riwayat yang shahih dari Rasulullah صلى الله عليه و سلم, bahwa saat beliau shalat suatu hari terdapat pada terompahnya kotoran, kemudian malaikat Jibril memberitahukannya akan hal tersebut, maka beliau melepas terompah tersebut lalu meneruskan shalatnya dan tidak mengulanginya dari awal. Dan hal ini termasuk kemudahan dan rahmat dari Allah ta’ala kepada hamba-Nya.

Adapun jika seseorang shalat sedangkan dia lupa bahwa dirinya memiliki hadats, maka dia harus mengulangi shalatnya berdasarkan kesepakatan para ulama. Sebagaimana hadits Rasulullah صلى الله عليه و سلم :

                                          لاَ تُقْبَلُ صَلاَةٌ بِغَيْرِ طَهُوْرٍ وَلاَ صَدَقَةٌ مِنْ غُلُوْلٍ .  أخرجه مسلم في صحيحه                                             
“Tidak diterima shalat seseorang tanpa bersuci dan sedekah yang berasal dari barang (hasil)tipuan" (Riwayat Muslim dalam Shahihnya)

Begitu juga berdasarkan hadits Rasulullah صلى الله عليه و سلم:

                                                             لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ  . متفق على صحته
“Tidak diterima shalat salah seorang diantara kamu jika dia memiliki hadats sampai dia berwudhu” (Muttafaq alaih).

Sumber : 
 فتاوى مهمة تتعلق بالصلاة
عبدالعزيز بن عبدالله بن باز
ترجمة: عبد الله حيدر
مراجعة: د. محمد معين بصري - إيرواندي ترمذي
المكتب التعاوني للدعوة وتوعية الجاليات بالربوة بمدينة الرياض
FATWA-FATWA PENTING TENTANG SHALAT
SYAIKH ABDUL AZIZ BIN ABDULLAH BIN BAZ
Penerjemah: ABDULLAH HAIDIR
Murajaah: DR.MUH.MU’INUDINILLAH BASRI, MA
ERWANDI TARMIZI
Maktab Dakwah Dan Bimbingan Jaliyat Rabwah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar