Ustadz
Abu Zubair Al Hawary, Lc, حفظه
الله تعالى
Betapa banyak manusia yang terperdaya. Setiap waktu ia bergelut dengan dunia. Menumpuknya dan sedikit beramal kebaikan dengannya. Ia hanya berbangga dengan banyaknya harta. Ia lupa, bahwa kehidupan dunia hanya sementara.
Tiba-tiba
ajal menjemputnya.
* Tumpukan batang emasnya,
* Kemegahan bangunan rumahnya,
* Kemewahan mobil pribadinya,
* Luasnya hamparan sawah ladangnya,
* Kecantikan paras istrinya, satupun tak ada yang berguna baginya. Hanya kain kafan yang membalut tubuhnya, itulah yang ia bawa.
* Tumpukan batang emasnya,
* Kemegahan bangunan rumahnya,
* Kemewahan mobil pribadinya,
* Luasnya hamparan sawah ladangnya,
* Kecantikan paras istrinya, satupun tak ada yang berguna baginya. Hanya kain kafan yang membalut tubuhnya, itulah yang ia bawa.
Saudaraku
..
Miliki
harta dengan sebenarnya. Bawa ia hingga akherat Anda. Jadikan ia
tetap bermanfaat dan berguna bagi Anda meski Anda telah meninggal dunia.
Bagaimana caranya
?
Dari Aisyah radhiallahu
‘anha,
“Bahwasanya para sahabat menyembelih seekor domba lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Adakah sisa darinya?’
“Bahwasanya para sahabat menyembelih seekor domba lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Adakah sisa darinya?’
Aisyah
berkata, ‘Tidaklah tersisa kecuali hanya pundaknya saja,’ beliau bersabda,
‘Tersisa semuanya kecuali pundaknya’.”
(HR. Muslim).
(HR. Muslim).
“…Lihatlah bagaimana
Rosulullah shollallahu alaihi wasallam menanamkan kepada keluarganya,
menjelaskan bahwasanya dari dunia ini yang benar-benar MILIK KITA yaitu adalah
yang sudah kita KORBANKAN, kita SERAHKAN, kita NIATKAN UNTUK ALLAH azza wa
jalla.
Yang lainnya akan Anda tinggalkan ketika Anda mati, Anda diantar ke
kuburan.
Kalaupun
ada mobil mengantar anda ke kuburan, sampai di tepi kuburan saja. Setelah itu Anda ditanam, kemudian
mereka pulang. ISTRI Anda menikah dengan yang lain, HARTA Anda
dibagi-bagi, TEMPAT TIDUR Anda sudah ditempati oleh LAKI-LAKI LAIN. Sudah. Habis…”
sumber : bbg-alilmu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar